bisnis gratisan script siap pakai
Selamat datang di "Madaniki blogspot.com"

20.9.11

keluar penjara ber nadzar naik sepeda blitar sumatera mencari ibu kandung.....

Sejak berusia 3 bulan, Mei Nugroho (30) warga desa/kecamatan Kesamben, Blitar Jawa Timur, ditinggal ibunya ke Sumatera. Hingga berusia 30 tahun, Mei belum tahu wajah ibu yang melahirkanya. Untuk bertemu sang ibu, Mei melakukan aksi nekad denagan naik sepeda dari Blitar menuju ke Sumatera.
Abdullah, Cirebon
Berbekal hanya dengan uang saku 3.500yang dimilikinya, ditambah pemberian temanya rp 60 ribu, Mei mengayuh sepedanya dari Blitar sejak 12 september lalu. Dalam perjalanya, pria yang bekerja sebagai tukang cuci motor ini memilih menginap di kantor pos polisi atau masjid yang di anggap aman untuk ber istirahat. Tercatat, dia pernah beristirahat di kediri, gendingan ngawi, salatiga, pekalongan dan jumat malam singgah di kota Cirebon, tepatnya di rumah rekanya bernama Widodo di Kompleks perumahan Graha Alwita.
Kepada Radar, Mei menuturkan awal niatnya mencari ibunya ke Sumatera bermula ketika dirinya tersangkut perkara hukum tahun 2006. Saat persidangan, dirinya teringat ingin bertemu ibu kandungnya yang sejak kecil tidak pernah dia temui. Oleh majelis Hakim, saat itu Mei sempat ditanya apakah minta keringanan hukuman atau tidak. Namun dirinya hanya bisa pasrah, karena Hakim menawarkan keringanan hukuman ahirnya dirinya mengajukan keringanan dan Hakim menjatuhkan vonis penjara 1 tahun.
“selama persidangan, saya sempat bernadzar (janji, red) jika ibu Hakim menghukum maksimal 1 tahun, maka saya berjanji akan mencari ibu dengan cara naik sepeda,” ungkapnya.
Dirinya sempat lupa akan nadzarnya, namun tersadar akan janjinya mencari ibu kandungnya ketika memancing dan tiba-tiba seakan tubuhnya tidak berdaya. Dalam pikiranya teringat nadzarnya. Karena takut meninggal dunia sebelum memenuhi nadzar, ahirnya Mei tanpa pikir panjang mengurus surat pengantar dari RW.
Selain mencari ibunya, dia juga ingin meminta maaf kepada ibunya dan meminta restu supaya perjalanan hidupnya lancar dan tidak ada halangan di kemudian hari. Perbuatan nekadnya ini sempat dianggap aneh oleh temen-temenya, tidak terkecuali saudara-saudaranya. Apalagi, perbekalan yang dia miliki nyaris nihil, hanya uang 3.500 dan baju yang dia miliki. Sedangkan sepeda, helm hingga sepatusemuanya dia pinjam dari temanya.
Anak pasangan dari Tumiran dan Parinem ini, sempat mencari informasi seputar keberadaan ibunya. Bahkan oleh salah satu tetangganya, sempat diberitahu pernah melihat ibunya berada di pasar Natar Lampung Selatan. Saat itu sempat berjualan (perhiasan), tetapi konon sekarang sudah tidah berjualan lagi.
Dengan tekad kuat bertemu sang ibu, ahirnya Mei mengurus surat pengantar mulai dari RT RW.
Pria bertubuh sedang ini sempat meminta surat kepada wali kota dan wakil wali kota Blitar, namun hanya bisa gigit jari. Karena wali kota dan wakil wali kota tidak mau menemuainya, termasuk sekda. (kebetulan Mei sudah pindah KTP ke Kodya Blitar). Karena kecewa, ahirnya Mei langsung memilih langsung berangkat untuk berpetualang mencari ibundanya tercinta.
Anak bungsu dari tiga bersaudara ini sempat pamit kepada bapaknya. Pesan dia ke ayahnya hanya minta doa restu untuk mencari ibunya dan jangan di tangisi keberangkatanya. Untuk keperluan bekal pun dirinya tidak minta kepada bapaknya. “saya hanya minta ke bapak supaya mengiklaskan bertemu ibu dan jangan ditangisi,” tegasnya.
Di sela-sela istirahat, Mei mengaku optimis jika dirinya akan bertemu ibunya yang 30 tahun tidak pernah bertemu wajahnya. Berbekal ciri-ciri wajah ibunya mirip mbahnya, tekad kuat untuk menemukan ibunya tetap membara. “Ibu saya katanya menikah lagi, katanya punya 2 anak, saya optimis kok,” katanya singkat.
Rencananya, senin (19 Sep. 11 red)  Mei akan melanjutkan perjalananya ke Lampung. Hanya saja di sela-sela perjalanya ke Sumatera dirinya ingin bertemu dengan penyayi kondang Iwan Fals. Bagi Mei, Iwan adalah sosok penyanyi idolanya dengan lirik lagunya yang khas dan mudah di pahami.
“saya juga ingin ketemu Iwan Fals, gak tahu siapa yang bisa membantu bertemu dengan Iwan, kalau bisa melalui OI (organusasi penggemar Iwan Fals, red),” ungkapnya.
dikutip dari Radar Cirebon printed edisi 18 september 2011
     

         Selamat jalan shobat semoga sampai tujuan.........

1 komentar:

  1. trenyuuhh moconee ...tangames sam .... moga yg d impikan trcapai ,amiiin

    *we love emak

    BalasHapus